Sunday, May 28, 2017

Contoh 5 Puisi Chairil Anwar

Contoh 5 Puisi Chairil Anwar - Setiap orang pasti tahu apa itu puisi. Namun apakah anda tahu mengenai karya Si Binatang Jalang? Iyaa, beliau adalah Chairil Anwar. Pada kesempatan ini saya akan mencoba membahas Chairil Anwar beserta karya-karyanya yang sangat luarbiasa.

Chairil Anwar lahir di Medan, 26 Juli 1922 dan meninggal di Jakarta, 28 April 1949 pada umur 26 tahun. Chairil Anwar adalah penyair terkemuka di Indonesia. Ia dijuluki sebagai "Si Binatang Jalang" dari karyanya yang berjudul Aku. Chairil di perkirakan telah menulis 96 karya, termasuk 70 puisi dan ia di nobatkan oleh H.B Jassin sebagai pelopor Angkatan '45 sekaligus puisi modern Indonesia.



Chairil Anwar mulai mengenyam pendidikan di Hollandsch-Inlandsche School (HIS), sekolah dasar untuk orang-orang pribumi pada masa penjajahan Belanda. Kemudian ia meneruskan pendidikan nya di Meer Uitgebreid Lager Onderwijs (MULO). Pada usia 18 tahun ia tidak lagi bersekolah dan ia mengatakan bahwa sejak usia 15 tahun, ia bertekad untuk menjadi seorang seniman.

Nama Chairil mulai terkenal dalam dunia sastra setelah pemuatan puisinya yang berjudul "Nisan" pada tahun 1942, saat itu ia baru berusia 20 tahun. Hampir semua puisi-puisi yang ia tulis merujuk pada kematian. Namun saat pertama kali mengirimkan puisi-puisinya di majalah Pandji Pustaka untuk dimuat, banyak yang ditolak karena dianggap terlalu individualistis dan tidak sesuai dengan semangat Kawasan Kemakmuran Bersama Asia Timur Raya. Ketika menjadi penyiar radio Jepang di Jakarta, ia jatuh cinta pada Sri Ayati tetapi hingga akhir hayatnya Chairil tidak memiliki keberanian untuk mengungkapkannya. Puisi-puisinya beredar di atas kertas murah selama masa penjajahan Jepang di Indonesia dan tidak diterbitkan hingga tahun 1945. (wikipedia)


Puisi Chairil Anwar menyangkut berbagai tema seperti, Puisi Chairil Anwar Tentang Cinta,Puisi Chairil Anwar Ibu, Kematian, Pemberontakan, Individualisme dan Eksistensialisme, hingga tak jarang multi-interpretasi. Berikut adalah contoh puisi Chairil Anwar yang berjudul Aku:

AKU
Kalau sampai waktuku
‘Ku mau tak seorang ‘kan merayu
Tidak juga kau
Tak perlu sedu sedan itu
Aku ini binatang jalang
Dari kumpulannya terbuang
Biar peluru menembus kulitku
Aku tetap meradang menerjang
Luka dan bisa kubawa berlari
Berlari
Hingga hilang pedih peri
Dan aku akan lebih tidak perduli
Aku mau hidup seribu tahun lagi
(Chairil Anwar)

Jika anda ingin melihat lebih banyak puisi Chairil Anwar klik link dibawah ini:

Semasa hidupnya Chairil Anwar berhasil membuat beberapa karya tulis dan diterbitkan, berikut karya Chairil tersebut:

Deru Campur Debu (1949)
Kerikil Tajam dan Yang Terhampas dan Yang Putus (1949)
Tiga Menguak Takdir (1950) (dengan Asrul Sani dan Rivai Apin)
"Aku Ini Binatang Jalang: koleksi sajak 1942-1949", disunting oleh Pamusuk Eneste, kata penutup oleh Sapardi Djoko Damono (1986)
Derai-derai Cemara (1998)
Pulanglah Dia Si Anak Hilang (1948) terjemahan karya Andre Gide
Kena Gempur (1951) terjemahan karya John Steinbeck

Demikian pembahasan tentang sosok Chairil Anwar, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda. Jangan lupa untuk selalu bahagia dan terimakasih :)

Saturday, January 21, 2017

Cerita Pendek (Cerpen) Dan Penjelasannya

Cerita Pendek (Cerpen) Dan Penjelasannya - Cerita pendek atau biasa disebut cerpen pasti anda sering mendengar kata tersebut, terutama saat anda sedang sekolah dan sedang belajar Bahasa Indonesia, iyaaa kan? Pada kesempatan ini saya akan mencoba menjelaskan tentang cerpen. Berikut penjelasan tentang cerita pendek (cerpen) akan dijabarkan dibawah ini.





Asal usul cerpen bermula pada tradisi penceritaan lisan yang menghasilkan kisah-kisah terkenal seperti Iliad dan Odyssey yang ditulis oleh Homer. Kisah-kisah itu disampaikan dalam bentuk puisi yang berirama, karena bila disampaikan dengan puisi yang beirama mudah diingat oleh orang pada masa itu. Cerpen adalah suatu bentuk prosa naratif fiksi. Cerpen cenderung padat dan langsung pada tujuannya dibandingkan dengan karya-karya fiksi lainnya yang lebih panjang, seperti novella (dalam pengertian modern) dan novel. Cerita nya bisa berbagai jenis. Cerpen berasal dari anekdot, sebuah situasi yang digambarkan singkat dan dengan cepat tiba pada tujuannya.

Cerpen memiliki 2 unsur, yaitu unsur intrinsik, dan unsur ekstrinsik. Berikut penjelasannya:

Unsur Intrinsik

Unsur intrinsik adalah unsur yang membangun karya itu sendiri. Unsur–unsur intrinsik cerpen mencakup:

 *Tema adalah ide pokok sebuah cerita, yang dijadikan sumber cerita.
 *Latar(setting) adalah tempat, waktu, suasana yang terdapat dalam cerita.
 *Alur (plot) adalah rangkaian peristiwa atau kejadian yang membentuk sebuah cerita.

Alur dibagi menjadi 3 yaitu:

  *Alur maju adalah rangkaian peristiwa yang susunannya sesuai dengan urutan waktu kejadian atau ceritanya yang bergerak ke depan. 
  *Alur mundur adalah rangkaian peristiwa yang susunannya tidak sesuai dengan urutan waktu kejadian atau cerita yang bergerak mundur/kebelakang (flashback).
  *Alur campuran adalah campuran antara alur maju dan alur mundur.

Alur meliputi beberapa bagian:

  *Pengantar: bagian cerita berupa lukisan , waktu, tempat, kejadian atau peristiwa yang merupakan awal cerita.
  *Penampilan masalah: bagian cerita yang menceritakan masalah yang dihadapi pelaku cerita.
  *Klimaks : masalah dalam cerita sudah sangat gawat atau konflik yang sudah memuncak.
  *Antiklimaks : masalah yang berangsur–angsur dapat diatasi dan kekhawatiran mulai hilang.
  *Resolusi : masalah yang dapat diselesaikan.

Perwatakan

Menggambarkan watak atau karakter seseorang tokoh yang dapat dilihat dari tiga segi, yaitu:

*Dialog tokoh
*Penjelasan tokoh
*Penggambaran fisik tokoh

Tokoh

Tokoh adalah orang orang yang diceritakan dalam cerita dan banyak mengambil peran dalam cerita. tokoh dibagi menjadi 3, yaitu:

*Tokoh Protagonis : Tokoh utama pada cerita
*Tokoh Antagonis : Tokoh penentang atau lawan dari tokoh utama
*Tokoh Tritagonis : Penengah dari tokoh utama dan tokoh lawan

Nilai (amanat) adalah pesan atau nasihat yang ingin disampaikan pengarang melalui cerita.

Unsur Ekstrinsik

Unsur ekstrinsik adalah unsur-unsur yang berada di luar karya sastra, tetapi secara tidak langsung mempengaruhi sistem organisme karya sastra. Unsur ekstrinsik meliputi:

*Nilai-nilai dalam cerita (agama, budaya, politik, ekonomi).
*Latar belakang kehidupan pengarang.
*Situasi sosial ketika cerita itu diciptakan.

Jika anda ingin melihat contoh cerpen yang berjudul Pencuri Hati klik dibawah ini:
Contoh Cerpen

Adapula cerpen yang sangat terkenal pada masanya. Berikut cerpen yang terkenal yang saya ketahui sebagai berikut:

Cerita Pendek (Cerpen) Terkenal 

"An Occurrencen at Owl Creek Bridge" ditulis oleh Ambrose Bierce
"The Most Dangerous Game" ditulis oleh Richard Connell
"The Dead" ditulis oleh James Joyce
"Cathedral" ditulis oleh Raymond Carver
"The Snows of Kilimanjaro" ditulis oleh Ernest Hamingway

Demikian yang bisa saya jelaskan tentang cerita pendek (cerpen), semoga bermanfaat dan dapat memberikan wawasan bagi anda. Terimakasih dan jangan lupa bahagia yaa.. :)

Sunday, December 11, 2016

Contoh Puisi kontemporer, Pengertian, Ciri Ciri Dan jenisnya

Contoh Puisi kontemporer, Pengertian, Ciri Ciri Dan jenisnya - Puisi Kontemporer, seperti yang kita ketahui bahwa ada banyak sekali jenis-jenis puisi, seperti, Puisi lama, puisi modern (puisi baru) dan puisi kontemporer. Dari setiap jenis puisi tersebut pasti berbeda, lalu apa saja sih perbedaan tersebut? Kali ini saya akan mencoba membahas tentang puisi kontemporer. Berikut penjelasan tentang puisi kontemporer akan di jabarkan di bawah ini.


Puisi kontemporer adalah puisi yang tidak menggunakan kaidah penulisan puisi pada umumnya, jadi puisi tersebut lebih bebas dari segala aturan-aturan.
Ciri-cirinya yaitu, Dari segi bentuk, penataan serta tipografi tidak beraturan, Penyusunan kata tidak memiliki aturan baku, jadi tergantung keinginan si pengarang, Makna puisi tidak lagi penting, yang utama adalah tampilan, dan yang terakhir Tipografinya bebas.

Puisi kontemporer terbagi menjadi 3 jenis, yaitu:

1. Puisi Mantra
Puisi mantra adalah bentuk puisi yang  berupa bentuk–bentuk kata yang tidak beraturan. Puisi kontemporer di pelopori oleh Sutardji Calzoum Bachri, menurut Sutardji, dalam puisi kontemporer yang paling penting adalah bentuk fisik (bunyi). Sutardji ingin mengembalikan puisi pada mantra. Berikut puisi-puisi yang di terbitkan dalam bukunya yang berjudul O, Amuk, Kapak.

Jika ingin melihat contoh puisi Mantra klik dibawah ini:
Contoh Puisi Mantra


2. Puisi Mbeling
Puisi mbeling adalah puisi yang tidak mengikuti aturan baku dalam pembuatan puisi. Puisi ini bersifat kelakar, dan biasanya puisi ini berupa kritik suatu pemerintahan atau masyarakat, dan ejekan terhadap penyair yang kaku pada aturan puisi. Salah satu tokoh penggagas puisi ini adalah Yudistira Adi Nugroho dengan puisinya yang berjudul Sajak Sikat Gigi.

Jika ingin melihat contoh puisi Mbeling klik dibawah ini:
Contoh Puisi Mbeling

    
3. Puisi Konkret
Bentuk puisi ini lebih mengutamakan tampilan grafis pada penulisan puisi tersebut, sehingga bentuk puisi ini ditulis seperti membentuk wajah atau gambar. Salah satu tokoh terkenal dari puisi ini adalah F Rahardi dengan karyanya yang berjudul Soempah WTS.

Jika ingin melihat contoh puisi Konkret klik dibawah ini:
Contoh Puisi Konkret


Selain itu, puisi kontemporer dibagi lagi menjadi beberapa bagian, seperti:
1. Puisi Tanpa Kata
2. Puisi Mini Kata
3. Puisi Multilingual
4. Puisi Tipografi
5. Puisi Supra Kata
6. Puisi Idiom Baru

1. Puisi Tanpa Kata adalah puisi yang sama sekali tidak menggunakan kata sebagai alat ekspresinya. Sebagai gantinya menggunakan garis, titik-titik, dan simbol-simbol lainnya.

2. Puisi Mini Kata adalah puisi yang menggunakan kata dalam jumlah yang sangat sedikit, dan dilengkapi dengan simbol yang berupa huruf, garis, titik, atau tanda baca lainnya. 

3. Puisi Multilingual adalah puisi yang menggunakan kata atau kalimat dari berbagai bahasa, baik bahasa daerah maupun bahasa asing.

4. Puisi Tipografi adalah puisi yang memandang bentuk atau wujud fisik puisi mampu memperkuat ekspresi puisi. Bahkan wujud fisik puisi dipandang sebagai salah satu unsur puisi, sebagai suatu tanda yang memiliki makna tertentu, yang tidak terlepas dari keseluruhan makna puisi. 

5. Puisi Supra Kata adalah puisi yang menggunakan kata-kata konvensional yang dijungkir-balikkan atau penciptaan kata-kata baru yang belum pernah ada dalam kosakata bahasa Indonesia. Puisi macam ini lebih mementingkan aspek bunyi dan ritme, sehingga merangsang timbulnya suasana magis (cenderung seperti puisi mantra). 

6. Puisi Idiom Baru adalah puisi yang tetap menggunakan kata sebagai alat ekspresinya, tetapi kata tersebut dibentuk dan diungkapkan dengan cara baru, diberi nyawa baru. Digunakan idiom-idiom baru yang belum pernah dijumpai sebelumnya.

Jika ingin melihat contoh puisi Kontemporer klik dibawah ini:
Contoh Puisi Kontemporer


Berikut tokoh-tokoh Puisi Kontemporer

1. Sutardji Calzoum Bachri Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Kumpulan sajak o, amuk, kapak 
      2. Tragedi sihka dan winka 
      3. Batu 

2. Supardi Djoko Damono Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Dukamu Abadi (Kumpulan sajak, 1969) 
      2. Mata Pisau (Kumpulan sajak, 1974) 
      3. Akuarium (Kumpulan sajak, 1974) 

3. Emha Ainun Nadjib Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. "M" Frustasi (kumpulan sajak, 1976) 
      2. Nyanyian Gelandangan (Kumpulan Sajak, 1981) 

4. Leon Agusta Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Catatan putih (Kumpulan sajak, 1975) 
      2. Hukla (Kumpulan sajak, 1979) 

5. Hamid Jabbar Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Paco-Paco (Kumpulan Sajak, 1974) 
      2. Dua Warna (Kumpulan Sajak Bersama Upita Agustina, 1975) 

6. Goenawan Muhamad Beberapa beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Dadaku adalah perisaiku (kumpulan sajak, 1974)

7. Korrie Layun Rampan Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Matahan pingsan di ubun-ubun (kumpulan sajak, 1974)

8. Toen Herarti Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Sajak-Sajak 33 (Kumpulan Sajak, 1973) 

9. Linus Suryadi Beberapa karya-karyanya yaitu: 
      1. Langit Kelabu (Kumpulan Sajak, 1976) 

Demikian penjelasan serta contoh puisi kontemporer. Semoga penjelasan tentang puisi kontemporer ini bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda. Jangan lupa untuk mempelajarinya dan jangan lupa untuk bahagia yaa... :)
Terima kasih.

Friday, December 9, 2016

Contoh Puisi Modern (Puisi Baru), Pengertian, Ciri Ciri Dan Jenisnya

Contoh Puisi Modern (Puisi Baru), Pengertian, Ciri Ciri Dan Jenisnya - Puisi modern atau puisi baru. Tentu kita sering mendengar kata tersebut, betul? Yaa.. Biasa nya puisi modern atau puisi baru sering kita dengar di sekolah pada saat belajar bahasa Indonesia. Apakah anda tahu puisi modern atau puisi baru memiliki perbedaan dengan puisi lama? Lalu apa saja perbedaan tersebut? Kali ini saya akan mencoba memaparkannya satu persatu. Berikut penjelasan dari puisi modern atau puisi baru menurut isinya.



Puisi Modern (Puisi Baru) adalah jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang umum berlaku untuk jenis puisi lama. Struktur puisi modern lebih bebas, baik dalam segi suku kata, jumlah baris, maupun rimanya. Puisi modern terbagi menjadi tujuh macam, yaitu balada, ode, epigram, romance, elegi, satire, dan himne. Berikut penjelasan jenis-jenis puisi modern dan contohnya akan dijelaskan di bawah ini.

Jenis jenis Puisi Modern (Puisi Baru) Menurut isinya:

1. Balada
Balada adalah puisi yang menceritakan tentang kisah dari sebuah karangan pribadi, mitos, atau legenda yang diyakini kebenarannya di masyarakat. Balada terkadang ditulis menyerupai dialog oleh pengarang dengan tujuan untuk menghidupkan cerita yang ada di dalamnya. 

Jika ingin melihat contoh puisi Balada klik dibawah ini:
Contoh Puisi Balada

2. Ode
Ode adalah puisi yang mengungkapkan sanjungan atau pujaan kepada orang-orang yang berjasa. Ode ini biasa ditulis dalam nada agung dan tema serius, sehingga karakteristik bahasanya terlihat lebih berbeda daripada puisi-puisi baru jenis lain. Kata “ode” berasal dari bahasa Yunani yang berarti “nyanyian”. Maka, tidak heran bila ode banyak dilantunkan oleh masyarakat pecinta puisi sambil diiringi tari-tarian dan nyanyi-nyanyian dalam paduan suara.

Jika ingin melihat contoh puisi Ode klik dibawah ini:
Contoh Puisi Ode

3. Epigram 
Epigram adalah puisi yang berisi tentang ajaran hidup atau tuntunan ke arah kebenaran. Kata “epigram” berasal dari bahasa Yunani, epigramma yang berarti pedoman, teladan, nasihat, atau ajakan untuk melakukan hal-hal yang benar. Dilihat dari strukturnya, epigram termasuk dalam kategori puisi yang ditulis dalam bentuk sederhana, singkat, lansung tertuju pada tujuan, serta menggunakan kosakata yang berlebihan.

Jika ingin melihat contoh puisi Epigram klik dibawah ini:
Contoh Puisi Epigram

4. Romance 
Romance adalah puisi yang berisi tentang kisah-kisah percintaan dan kasih sayang, romance pada umumnya lahir dari pengalaman pengarang tentang kisah percintaan yang pernah dialaminya. Romance juga bisa lahir dari pengamatan pengarang terhadap orang-orang sekitar yang tengah menjalin hubungan cinta dengan kekasihnya.

Jika ingin melihat contoh puisi Romance klik dibawah ini:
Contoh Puisi Romance

5. Elegi
Elegi adalah puisi baru yang berisi tentang ratap tangis atau kesedihan. Objek yang digambarkan di dalam elegi biasanya berupa pengalaman-pengalaman pahit atas hal yang pernah dialami nya atau bisa juga berupa rasa duka.

Jika ingin melihat contoh puisi Elegi klik dibawah ini:
Contoh Puisi Elegi

6. Satire
Satire adalah puisi baru yang berisi sindiran atau kritikan kepada seseorang atau berkelompok. Kritikan atau sindiran tersebut biasanya dicantumkan kepada kepemilikan kekuasaan (jabatan). Satire berasal dari bahasa Latin, satura yang berarti sindiran atau kecaman. Tokoh sastrawan yang sering menulis satire adalah W.S. Rendra.

Jika ingin melihat contoh puisi Satire klik dibawah ini:
Contoh Puisi Satire

7. Himne 
Himne adalah puisi yang berisi pujian-pujian untuk Tuhan, bisa juga pujian-pujian untuk tanah air tercinta serta para pahlawan. Kata “himne” berasal dari bahasa Yunani, hymnos yang berarti pujian atau pujaan.

Jika ingin melihat contoh puisi Himne klik dibawah ini:
Contoh Puisi Himne

Jika menurut bentuknya puisi baru terbagi menjadi delapan, yaitu, distikon, terzina, kuatrain, quint, sektet, septime, oktaf, dan soneta. Berikut akan saya jelaskan di bawah ini.

Jenis-jenis Puisi Modern (Puisi Baru) Menurut bentuknya:

1. Distikon
Distikon adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari dua baris.

2. Terzina
Terzina adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tiga baris.

3. Kuatrain
Kuatrain adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari empat baris.

4. Quint
Quint adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari lima baris.

5. Sektet
Sektet adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari enam baris.

6. Septime
Septime adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari tujuh baris.

7. Oktaf
Oktaf adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari delapan baris.

8. Soneta
Soneta adalah puisi yang setiap baitnya terdiri dari empatbelas baris.

Berikut penjelasan tentang contoh puisi modern (puisi baru). Semoga penjelasan di atas bermanfaat dan dapat menambah wawasan anda tentang puisi modern. Dan diharapkan dapat membantu menyelesaian tugas rumah (pr) mengenai puisi modern (puisi baru). Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu bahagia yaa.. :D
Terimakasih. 

Contoh Puisi Lama,Pengertian,Ciri Ciri Dan Jenisnya

Contoh Puisi Lama,Pengertian,Ciri Ciri Dan Jenisnya - Puisi lama, tentu kita sering mendengar kata puisi lama yang ada di pelajaran bahasa Indonesia dan pastinya kita sudah tahu bahwa berbeda antara puisi lama dengan puisi modern (puisi baru). Kali ini saya akan mencoba membahasnya satu persatu, dimulai dari pengertian puisi lama berikut ini.


Sebelum membahas puisi lama saya akan membahas sedikit tentang sastra lama. Sastra lama adalah karya sastra yang berupa sastra daerah dan karya sastra yang mendapat pengaruh hindu (India) serta islam (Arab). Puisi lama adalah puisi yang terikat oleh aturan-aturan, diantaranya jumlah kata dalam satu baris, jumlah dalam satu bait, persajakan (rima), banyak suku kata setiap baris, dan irama.

Ciri-ciri puisi lama yaitu anonim, tersebar secara lisan, dan terikat aturan. Puisi lama terbagi menjadi tujuh macam, yaitu mantra, pantun, karmina, gurindam, syair, seloka, dan talibun. Berikut jenis-jenis puisi lama dan contohnya akan dijelaskan di bawah ini.


Jenis-Jenis Puisi Lama: 
  
1. Mantra 
Mantra adalah sejenis puisi tua yang keberadaannya dianggap memiliki kekuatan gaib seperti doa. Keberadaannya dalam masyarakat melayu pada mulanya mantra bukan bagian dari karya sastra, melainkan bagian dari adat atau kepercayaan. Tetapi, setelah mengalami perubahan zaman, kini mantra menjadi sebuah karya sastra.
Contoh mantra:

     Sihir lontar pinang lontar
     Terletak di ujung bumi
     Setan buta jembalang tua
     Aku sapa tidak berbunyi

2. Pantun 
Pantun adalah puisi lama yang terdiri atas empat baris yang berpola ab-ab, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, dua baris pertama sebagai sampiran dan dua baris berikutnya sebagai isi. Kata “pantun” berasal dari kata patutun dalam bahasa Minangkabau yang berarti penuntun. Sejak kemunculannya, pantun biasa digunakan oleh masyarakat Indonesia sebagai alat untuk memelihara bahasa dan mengakrabkan pergaulan antarsesama. 
Contoh pantun:

    Burung merpati burung dara          (1) sampiran
    Terbang menuju pantai kuta          (2) sampiran
         Hati siapa takkan gembira              (3) isi
         Karena aku sedang jatuh cinta        (4) isi

3. Karmina 
Karmina atau pantun kilat adalah jenis pantun pendek yang hanya terdiri dari dua baris. Baris pertama merupakan sampiran, sementara baris kedua merupakan isi. Dalam budaya Betawi, karmina sangat dikenal sebagai pantun pendek yang sering digunakan dan disajikan dalam acara-acara penting, seperti pernikahan, lamaran, pesta budaya, dll. 
Contoh karmina:

   Burung perkutut terbang melayang     (1) sampiran
        Kamu kentut tidak bilang-bilang    (2) isi

4. Gurindam  
Gurindam adalah puisi lama yang setiap bait terdiri dari dua baris dengan rima yang sama (a-a atau b-b atau c-c), jumlah suku kata dalam baris antara 10-14 suku kata, hubungan antar baris satu dan dua membentuk kalimat majemuk yang mempunyai hubungan sebab dan akibat. 
Contoh gurindam:

    Barang siapa tiada memegang agama          (a)
       Sekali-kali tiada boleh dibilangkan nama  (a)

    Jika kamu tidak berhati lurus             (b)
        Koruptor pun akan menjadi rakus   (b)

    Jika kamu tidak pernah sholat    (c)
        Tentu dirimu akan tersesat     (c)

5. Syair 
Syair adalah jenis puisi lama yang berirama yang berasal dari daerah arab dan mempunyai empat ciri. Pertama, setiap bait terdiri dari empat baris dan bersajak a-a-a-a. Kedua, setiap baris mempunyai makna yang paling berkaitan dengan baris-baris sebelumnya. Ketiga, kebanyakan syair ,menceritakan kisah yang mengandung nasihat/ petuah. Keempat, setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata.
Contoh syair:

    Paras elok amat sempurna            (a)
    Petak majelis bijak laksana           (a)
    Memberi hati bimbang gulana        (a)
    Kasih kepadanya mulia dan hina    (a)

6. Seloka 
Seloka adalah jenis puisi melayu klasik yang mempunyai bentuk mirip pantun dan mengandung senda gurau, kejenakaan, sindirian, bahkan ejekan. Kata "seloka" diambil dari bahasa Sansekerta, yang berarti bahasa terkait yang bentuk maupun peranannya mirip seperti pantun. Seloka biasanya ditulis dalam empat baris, tetapi ada juga yang ditulis lebih dari empat baris.
Contoh seloka :

   Duduk santai malam dan siang
   Jantung berdetak habis terguncang
   Sudah bertemu dengan kasih sayang
   Hanya dirimu yang selalu terbayang

7. Talibun 
Talibun adalah jenis pantun panjang yang terdiri dari lebih dari empat baris yang kesemuanya berjumlah genap, antara lain enam, delapan, sepuluh, dua belas baris, dan seterusnya. Tetapi, dari banyaknya talibun yang ditemui, biasanya terdiri dari enam atau delapan baris, dua belas, dan seterusnya, meskipun talibun dengan jumlah baris seperti itu tetap ada.

Apabila talibun terdiri dari enam baris maka tiga baris pertama dikategorikan sebagai sampiran, sementara tiga baris kedua dikategorikan sebagai isi. Apabila talibun terdiri dari delapan belas baris maka empat baris pertama dikategorikan sebagai sampiran semetara empat baris kedua dikategorikan sebagai isi.
Contoh taliban:

  Pergi ke pasar membeli baju         (1) sampiran
  Membeli baju di toko india             (2) sampiran
  Berwarna merah tak ada lengan    (3) sampiran
           Sedih terasa hatiku                                   (1) isi
           Melihat dirimu bertemu dengan dia          (2) isi
           Berjalan berdua bergandengan tangan     (3) isi 


Silahkan klik dibawah ini bila ingin melihat contoh puisi lama lebih banyak lagi:
Contoh Puisi Lama

Bagaimana, apakah anda sudah paham mengenai puisi lama? Semoga penjelasan di atas dapat membantu menyelesaikan tugas dan menambah wawasan anda tentang puisi lama. Semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk selalu bahagia yaa.. :D
Terimakasih.

Sumber:
Wahyuni, Ristri. 2014. Kitab Lengkap Puisi, Prosa, dan Pantun Lama. Yogyakarta: Saufa.